acac

acac
ma nta p

Minggu, 03 Mei 2015

Penyusunan Anggaran dalam Sistem Pengendalian Manajemen




Makalah
Penyusunan Anggaran
Kelompok 9







Nama :
Alvin Atmaja (20211630)
Anggita Prihartini (20211901)
Daniel Eric Thendean (21211728)
Irwan Januarsyah (23211715)
Prima Garfadila (25211578)








Pendahuluan
Persaingan usaha yang semakin kompetitif menuntut perusahaan untuk beroperasi seefektif dan seefesien mungkin, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mengetahui bagaimana penyusunan anggaran yang baik agar dapat menarik investor dan kreditor Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Dengan adanya anggaran kita dapat mengestimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam ukuran finansial
Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Sistem penganggaran memiliki peran yang penting dalam pencapaian tujuan perusahaan. Keberhasilan anggaran untuk mendukung tujuan perusahaan dapat ditentukan dari sejauh manakah anggaran dapat memenuhi fungsi-fungsinya. Hal ini tidak terlepas dari sistem penganggaran yang direncanakn dengan baik. Permasalahan yang dihadapi adalah apakah sistem penganggaran yang diterapkan perusahaan dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan dengan maksimal.









Penyusunan Anggaran
Hakikat Anggaran
Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
Karakteristik – karakteristik anggaran, antara lain:
·         Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
·         Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah nonmoneter (unit yang terjual atau diproduksi).
·         Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.
·         Merupakan komitmen manajemen, manajer setuju untuk menerima tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
·         Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran.
·         Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
·         Secara berkala kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis serta dijelaskan.

Fungsi Anggaran
a.         Fungsi Perencanaan
       Langkah- langkah  dalam perencanaan yaitu penentuan tujuan,  penentuan strategi pokok, penyusunan program, dan penyusunan anggaran. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan jangka pendek
b.        Fungsi Koordinasi
       Anggaran berfungsi sebagai alat mengkoordinasikan rencana dan tindakan berbagai unit dalam organisasi agar bekerja sesuai tujuan.
c.         Fungsi Komunikasi
       Dalam organisasi perlu dilakukan komunikasi meliputi penyampaian informasi yang berhubungan dengan tujuan, strategi, kebijaksanan, rencana, pelaksanaan dan penyimpangan yang timbul agar dalam penyusunan anggaran berbagai unit dapat berperan serta dalam proses anggaran.

d.        Fungsi Motivasi
            Anggaran berfungsi sebagai alat untuk memotivasi pelaksana dalam mencapai tujuan. Motivasi ini dapat berupa pemberian insentif berupa uang maupun penghargaan.
e.         Fungsi Pengendalian dan Evaluasi
       Anggaran sebagai alat pengendalian karena berisi komitmen pelaksana yang ikut serta dalam penyusunan anggaran . Pengendaliannya dengan membandingkan rencana dan realisasi.

Jenis – Jenis Anggaran
a.     Anggaran operasi
            Anggaran operasi adalah anggaran kegiatan dalam rangka mencapai tujuan laba tahun yang akan datang. Anggaran operasi dibagi menjadi 1) anggaran perusahaan secara menyeluruh dan setiap unit bisnis, 2) anggaran setiap pusat pertanggungjwaban dan setiap program, 3) anggaran pendapatan, beban, dan laba, 4) anggaran beban fleksibel dan anggaran statis, 5) periode anggaran : bulan atau triwulan.
b.    Anggaran pengeluaran modal
            Anggaran pengeluaran modal adalah anggaran berupa daftar rencana yang disetujui oleh manajemen mengenai proyek pemilikan fasilitas dan ekuipmen baru beserta taksiran biaya setiap proyek dan pengeluaran modal dalam tahun anggaran.
c.     Anggaran Kas
            Anggaran kas adalah anggaran yang menunjukan elemen – elemen dan jumlah kebutuhan kas dan sumber – sumber kas suatu organisasi tahun yang akan datang. Manajer keuangan menggunakan anggaran kas untuk menyusun rencana dan untuk menjamin bahwa kas dalam tahun anggaran cukup , tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
d.    Anggaran Neraca
Anggaran neraca adalah anggaran yang menunjukan implikasi berbagai macam anggaran pada elemen – elemen neraca yaitu aktiva, utang, dan modal tahun yang akan datang.

Proses Penyusunan Anggaran
         Organisasi
Ø    Departemen Anggaran
Melakukan beberapa fungsi, yaitu:
o   Menerbitkan prosedur dan formulir untuk penyusunan anggaran.
o   Mengoordinasikan dan menerbitkan setiap tahunnya asumsi-asumsi dasar tingkat korporat yang akan menjadi dasar untuk anggaran.
o   Memastikan bahwa informasi informasi disampaikan dengan semestinya antarunit organisasi yang saling terkait.
o   Memberikan bantuan bagi pembuat anggaran dalam penyusunan anggaran mereka.
o   Menganalisis anggaran yang diajukan dan memberikan rekomendasi, pertama kepada pembuat anggaran, kemudian kepada manajemen senior.
o   Menangani proses pembuatan revisi anggaran selama tahun tersebut.
o   Mengoordinasikan pekerjaan dari departemen anggaran di eselon-eselon yang lebih rendah.
o   Menganalisis kinerja yang dilaporkan terhadap anggaran, menginterpretasikan hasilnya, dan membuat laporan ringkasan untuk manajemen senoir.
Ø    Komite Anggaran
Komite anggaran terdiri dari anggota-anggota manajemen senior (CEO,COO,CFO). Komite ini meninjau dan menyetujui dan menyesuaikan masing-masing anggaran.
         Penerbitan Pedoman
Langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan anggaran, untuk disebarkan kepada semua manajer. Pedoman ini dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.

         Usulan Awal Anggaran
Perubahan dari tingkat kinerja saat ini dapat diklasifikasikan sebagai:
Ø  Perubahan dalam kekuatan eksternal
-          Perubahan dalam tingkat umum aktivitas ekonomi yang mempengaruhi volume penjualan.
-          Perkiraan perubahan dalam harga beli bahan baku dan jasa.
-          Perkiraan perubahan dalam tarif upah tenaga kerja.
-          Perkiraan perubahan biaya dari aktivitas diskresioner (pemasaran, litbang).
-          Perubahan dalam harga jual.
Ø  Perubahan dalam kebijakan dan praktik internal
-          Perubahan dalam biaya produksi, mencerminkan peralatan dan metode baru.
-          Perubahan dalam biaya diskresioner, berdasarkan pada antisipasi perubahan dalam beban kerja.
-          Perubahan dalam pangsa pasar dan bauran produksi.
         Negosiasi
Pembuat anggaran mendiskusikan anggaran dengan atasannya, ini merupakan inti dari proses tersebut. Perbedaan antara jumlah anggaran dan estimasi disebut slack.
         Tinjauan dan Persetujuan
Usulan anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi. Persetujuan terakhir direkomendasikan oleh komite anggaran kepada CEO. CEO juga menyerahkan anggaran yang telah disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan.

         Revisi Anggaran
Ada 2 jenis umum revisi anggaran, yaitu:
      -          Prosedur yang menungkinkan pemutakhiran anggran secra sistematis (kuartalan).
      -          Prosedur yang meungkinkan adanya revisi dalam keadaan tertentu.
Revisi anggaran harus dijustifikasikan berdasarkan perubahan kondisi yang signifikan dari yang ada ketika anggaran yang asli disetujui.
         Anggaran Kontijensi
Beberapa perusahaan secra rutin menyusun anggaran kontijensi yang mengidentifikasikan tindakan-tindakan manajemen yang akan diambil jika ada penurunan yang signifikandalam volume penjualan dari apa yang telah diantisipasi ketika mengembangkan anggaran.

Proses penyusunan anggaran harus dibedakan dari:
      1.      Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya berbeda.
-            Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sedangkan perencanaan strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa tahun.
-            Rencana strategis intinya terstruktur berdasarkan lini produk atau program lain, sedangkan anggaran terstruktur berdasarkan pusat tanggung jawab.



      2.      Prediksi
Suatu anggaran adalah suatu rencana manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pembuat anggaran, manajer yang menyusun anggaran guna membuat kegiatan nyata sesuai dengan rencana. Suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi.

Karakteristik prediksi, antara lain:
-                      Suatu prediksi dapat dinyatakan atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter.
-                      Dapat untuk periode waktu kapanpun
-                     Pembuat prediksi tidak menerima tanggungjawab untuk memenuhi hasil yang diprediksi
-                      Prediksi biasanya tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi
-                     Suatu prediksi diperbaharui segera setelah informasi baru mengidentifikasikan adanya suatu perubahan dalam kondisi
-                      Varians dari prediksi tidak dianalisis secara formal maupun berkala

ASPEK-ASPEK KEPRILAKUAN
Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran (yaitu, proses dimana pembuat anggran terlibat dan mempunyai pengaruh dalam penentuan besar anggran) mempunyai dampak positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan, yaitu:
1.      Kemungkinan ada penerimaan yang lebih besar atas cita-cita anggaran jika anggaran dipandang berada dalam kendali manajer, dibandingkan bila dipaksakan secara eksternal.
2.      Hasil penyusunan anggran partispatif adalah pertukaran informasi yang efektif.
Keterlibatan Manajemen Senior
Keterlibatan manajemen senior perlu agar sistem anggaran mana pun menjadi efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Manajemen harus berpatisipasi dalam peninjauan dan persetujuan anggaran, dan persetujuan tidak hanya sebagai stempel.
Departemen Anggaran
Departemen ini harus menganalisis anggaran secara rinci, dan departemen tersebut harus yakin bahwa anggran disusun dengan memadai dan informasinya adalah akurat. Untuk melaksanakan tugas mereka dengan efektif, maka anggota departemen anggaran harus mempunyai reputasi sebgai orang yang tidak memihak dan adil.
Aspek-aspek Anggaran
      Aspek Perilaku Manusia
            Demi tercapainya sebuah tujuan, penyusunan anggaran harus partisipatif bukan otoritatif. Anggaran partisipatif adalah anggaran yang penyusunannya berdasarkan partisipasi manajer setiap pusat pertangungjawaban untuk mengusulkan anggaran serta menjelaskan dan memberikan alasan mengenai usulan sesuai kompetensinya. Anggaran otoritatif adalah anggaran yang penyusunannya hanya dilakuan oleh manajer puncak. Anggaran statis adalah anggaran yang hanya disusun untuk satu level aktivitas. Anggaran fleksibel adalah anggaran yang disusun pada berbagai aktivitas. Beberapa pemikiran motivasi dalam persiapan pelaksanaan anggaran yaitu:
a.       Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Suatu prose anggaran bisa bersifat dari “atas-ke-bawah” atau dari “bawah-ke-atas.”  Dengan penyusunan anggaran dari atas-ke-bawah, manajemen senior menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah. Dengan penyusunan anggaran dari bawah-ke-atas, manajer tingkat yang lebih rendah berpartisipasin dalam menentukan besarnya anggaran.
b.      Derajat Kesulitan dari Target Anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai. Seorang manajer yang berkinerja baik mempunyai kesempatan paling tidak 50% untuk mencapai jumlah anggaran, oleh karna itu perlu disediakan bonus untuk kenerja actual yang melebihi anggaran.
c.       Keterlibatan Manajemen Senior
Hal ini perlu supaya system menjadi lebih efektif dalam memotivasi pembuat anggaran. Tanpa partisipasi aktif akan ada penyimpangan dalam pembuatan anggaran.
d.      Departemen Anggaran
Departemen anggaran memiliki masalah keperilakuan yang sangat sulit. Departemen ini harus menganalisis anggaran secara rinci, dan yakin bahwa anggaran disusun dengan memadai dan informasinya akurat. Oleh karena itu diperlukan reputasi sebagai orang yang tidak memihak dan adil.





Teknik-teknik Kuantitatif
1. Simulasi
            Simulasi adalah metode yang membangun model dari situasi riil dan kemudian memanipulasi model ini sedemikian rupa untuk mengambil kesimpulan tentang situasi riil.
2. Estimasi Probabilitas
Tiap angka dalam anggaran adalah estimasi titik, yaitu jumlah tunggal yang paling mungkin. Setelah anggaran disetujui, digunakan model komputer untuk mensubstitusi distribusi probabilitas untuk setiap estimasi titik, kemudian dijalankan beberapa kali, dan distribusi probabilitas dari perkiraan laba dapat dihitung dan digunakan untuk tujuan perencanaan. Ini disebut proses Monte Carlo.
Contoh dari penyusunan anggaran yaitu penyusunan anggaran pada PT Perkebunan Nusantara V. Proses penyusunan anggaran di PTPN V antara lain setiap manajer departemen menyusun anggaran masing-masing departemen diajukan di rapat Tim Penyusun Anggaran dengan menguraikan analisa SWOT, kemudian anggaran diajukan kepada direktur utama untuk diperiksa, kemudian dikirimkan kepada setiap pusat pertanggungjawaban, kepala pusat-pusat pertanggungjawaban menyusun rencana anggaran operasi dan rencana anggaran investasi, setelah itu rencana anggaran dituangkan dalam bentuk RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan).Anggaran yang sudah disetujui direktur diajukan kepada komisaris. Apabila komisaris kemudian menyetujui maka RKAP ini di bawa ke RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) untuk disahkan menjadi anggaran PTPN V untuk satu tahun yang datang.
Rancangan Kerja dan Anggaran Perusahaan PTPN V pada tahun 2005 diasumsikan bahwa penyusunan anggaran terdapat porsi volume penjualan, produksi cpo dijual secara langsung melalui kpb tanpa olah lanjut, hasil produksi baik cpo, kernel maupun karet pada tahun 2005 terjual seluruhnya, harga jual tidak termasuk ppn perjenis komoditi, bunga pinjaman, bunga deposito dan bunga jasa giro, dividen untuk pemegang saham sebesar 50% dari laba bersih, tingkat inflasi untuk tahun 2005 sebesar 7%, kenaikan upah secara umum sebesar 10%, operasional perusahaan menyangkut areal, produksi, biaya produksi dan penjualan, dan laporan bidang keuangan menyangkut perhitungan l/r, neraca, sumber pengguna dana dan kinerja perusahaan.

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA V (PERSERO) – PEKANBARU
PERBANDINGAN PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
REALISASI Thn 2003, RKAP Thn 2004, PROGNOSA Thn 2004 DAN RKAP Thn 2005
No
Uraian
Realisasi th 2003
RKAP th 2004
Prognosa th 2004
RKAP th 2005


1.
2.









Uraian
Realisasi 2004
RKAP 2005
Realisasi 2005
Perbandingan ( % )
Rp  (1)
Rp (2)
Rp (3)
3/1
3/2
KELAPA SAWIT
Biaya Tanaman
Biaya Pengolahan
Biaya Penyusutan
Biaya Produksi KS
KARET
Biaya Tanaman
Biaya Pengolahan
Biaya Penyusutan
Biaya Prod. Karet
Biaya Produksi Kebun Sendiri

463.700.000
  82.290.000
  41.640.000
587.630.000


  72.690.000
  11.870.000
   9.462.000
  93.922.000
672.552.000

517.200.000
  76.350.000
  25.950.000
619.500.000


  72.030.000
    9.437.000
    7.817.000
   89.284.000
708.784.000

441.400.000
106.000.000
  28.850.000
576.250.000


  74.260.000
  11.640.000
    7.886.000
  93.786.000
670.036.000

95,18
128,76
69,22
98,04


102,16
98,13
83,34
99,75
98,28

85,35
138,78
111,14
93,02


103,09
123,38
100,87
105,04
94,53

Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita ambil beberapa kesimpulan dari budget atau anggaran sebagai alat manajemen yaitu:
1.      Anggaran adalah rencana terinci yang disusun secara sistematis dan dinyatakan dalam ukuran kuantitatif, menunjukan perolehan dan penggunaan sumber daya organisasi dalam satu tahun.
2.      Dalam prakteknya anggaran memiliki fungsi yaitu sebagai fungsi perencanaan, fungsi koordinasi, fungsi komunikasi, fungsi motivasi, fungsi pengendalian dan evaluasi serta fungsi pendidikan. Jenis – jenis anggaran ada empat yaitu anggaran operasi, anggaran modal, anggaran kas dan anggaran neraca.
3.      Langkah – langkah dalam penyusunan anggaran biasanya yaitu : a) menentukan garis pedoman perencanaan, b)menyiapkan anggaran penjualan, c)menyiapkan komponen anggaran lainnya, d) negosiasi atau perundingan untuk menyesuaikan rencana final komponen anggaran, e)mengkoordinasikan dan menelaah komponen – komponen anggaran, f) revisi dan pengesahan anggaran final dan g) pendistribusian anggaran yang telah disahkan.
4.      Aspek perilaku dalam anggaran ada partisipasi dalam proses pembuatan anggaran, derajat kesulitan dari target anggaran, keterlibatan manajemen senior, dan departemen anggaran.Teknik – teknik kuantitatif mencakup simulasi, estimasi dan kontingensi.
5.      Pada hakikatnya suatu anggaran itu merupakan bagian yang sangat penting untuk  perencanaan efektif jangka pendek dan control dalam organisasi. Dengan adanya suatu anggaran maka setiap perusahaan dapat mengestimasikan kinerja yang hendak di capai selama jangka waktu tertentu,mengidentifikasi sumber daya dan komitmen, dan pengangaran berperan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan untuk pembuatan serta pengambilan keputusan.
Sumber :
https://learnourworld.wordpress.com/2011/08/24/penyusunan-anggaran/