acac

acac
ma nta p

Senin, 30 Maret 2015

Internasionalisasi Pasar Modal



Internasionalisasi Pasar Modal

Internasionalisasi pasar modal ditandai oleh beberapa hal seperti kebebasan yang diperoleh para investorhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png, broker dan emiten untuk melakukan investasi (usaha) di banyak negara. Kebebasan ini tentu didasari oleh adanya keuntungan yang diperoleh oleh para pelaku pasar modal tersebut.
Investorhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png akan diuntungkan jika ia melakukan investasi dibanyak negara karena dengan demikian ia dapat melakukan diversifikasi terhadap risiko investasinya. Broker juga akan diuntungkan jika memiliki banyak cabang dibanyak negara mengingat likuiditas pasar modal itu sendiri berbeda-beda. Emiten akan diuntungkan karena dapat memperoleh lebih banyak modal lagi dengan mencatatkan sahamnya di berbagai bursa saham.
Investor dan emiten dari perusahaan domestik di Indonesia relatif sudah cukup banyak yang go internasional. Banyak dari investor lokal yang kini aktif melakukan perdagangan saham secara on line terhadap saham-saham asing. Selain itu relatif juga mulai banyak investor lokal yang tertarik dalam membeli reksadana asing yang bukan saja memberikan jaminan akan keuntungan yang dapat dipertanggung jawabkan tetapi juga biasanya memiliki nilai nominal dalam dolar sehingga investor dapat menghindari kerugian akibat melemahnya rupiah.
Emiten tampaknya juga terus memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat untuk go internasional listing. Kebutuhan akan modal yang sangat sulit diperoleh dari sistem perbankan yang kini sedang dalam proses restrukturisasi semakin membuka lebar-lebar peluang kemungkinan bagi mereka untuk meraup modal segar bagi kebutuhan usahanya. Krisis ekonomi juga mengajarkan kepada kita betapa pasar yang tidak likiud dan relatif kecil akan menyulitkan program restrukturisasinya misalnya penjualan saham akan cenderung akan menurunkan harga saham.
Broker lokal sendiri walaupun masih belum seekspansif broker asing sebetulnya juga telah membuka pasar yang lebih luas. Broker lokal yang mengoperasikan perdagangan saham secara on-line sesungguhnya dapat dikatakan mulai menjamah pasar internasional.

Dampak Internasionalisasi
Beberapa keuntungan dari internasionalisasi pasar modal bagi investorhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png adalah:
Pertama, dengan semakin banyaknya investorhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png lokal yang melakukan investasi di pasar internasional maka biaya modal akan menjadi lebih murah. Hal ini dapat terjadi karena investor domestik dan investor asing dapat membeli dan menjual saham lokal dan saham asing yang pada gilirannya merupakan diversifikasi dari risiko yang berdampak bagi penurunan risiko dari saham-saham lokal. Dalam bahasa CAPM (Capital Asing Pricing Model) dikatakan bahwa beta saham tersebut menjadi lebih rendah.
Kedua, meningkatnya abnormal return khususnya sebelum deregulasi pasar modal dilakukan. Hal ini dapat terjadi karena investor telah mengantisipasi liberalisasi ini. Penelitian yang dilakukan oleh P. Henry dalam Journal of Finance 2000 memperlihaikan bahwa dalam 8 bulan sebelum pengumuman dilakukan maka terbentuk abnormal return sebesar 3,3% per bulan.
Ketiga, devidend yield (DIP) juga mengalami penurunan yang berarti telah terjadi penurunan dalam biaya modal, walau pun efeknya relatif kecil (penelitian ini dilakukan oleh Bekaert dan Harvey dalam Journal of Finance 2000).
Keempat, negara akan mengalami pertumbuhan investasi swasta yang tinggi setelah dilakukannya liberalisasi pasar modal (P. Henry 2000). Terlepas apakah urutan deregulasinya telah dilakukan dengan benar atau tidak.
Kelima, terjadi peningkatan dalam disclosure dari emiten yang pada gilirannya akan meningkatkan kuantitas dan kualitas informasi. Selain itu juga akan tercipta jumlah investor yang lebih banyak, meningkatkan perdagangan saham dan membuka kesempatan baru bagi emiten untuk memperoleh modal baru.
Relevansi
Pertama, emiten dari pasar modal yang kapitalisasi pasarnya lebih besar cenderung tidak akan mau mencatatkan sahamnya di pasar modal yang kapitalisasi pasarnya lebih kecil. Penelitian Barclay, Litzenberger, dan Warner (Review of Financial Studies, 1990) membuktikan bahwa variasi dan return perusahaan Amerika yang tercatat di Tokyo tidak mengalami perubahan setelah tercatat di Tokyo Stock Exchangehttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png.
Sebaliknya variansi dari return perusahaan-perusahaan Jepang yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE) justru mengalami peningkatan sebesar 28%. Berdasarkan hipotesa likuiditas dikatakan bahwa semakin besarnya variansi memperlihatkan bahwa likuiditasnya (volume) perdagangan menjadi lebih baik..
Kedua, listing antar bursa efek akan menguntungkan bursa efek yang memiliki transparansi dan biaya transaksi yang paling baik dan murah lihat Domowittz, Glen dan Madhavan (Journal of Finance 1998). Selain mengembangkan model teoritis mereka juga melakukan studi empiris yang memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan volatilitas di Bursa Mexico setelah emitennya tercatat di Amerika Serikat, dan likuditas di Bursa Mexico ternyata mengalami penurunan khususnya bagi saham-saham yang dapat ditransaksikan oleh investor asing dan lokal.

Penutup
Emiten dan investor lokal (baca: Indonesia) cenderung akan diuntungkan jika terjadi listing emiten antar bursa, namun bursa efek lokal dan tentunya juga perusahaan efek lokal cenderuing akan dirugikan jika tingkat transparansi di pasar modal kita relatif masih rendah dan biaya transaksinya relatif juga masih tinggi. Volume dan likuditas di pasar lokal akan tersedot oleh likuiditas di pasar modal yang lebih transparan dan efisien biaya transaksinya.
Persaingannya ternyata tidak berhenti di situ saja. Selain tingkat transparansi dan biaya transaksi yang lebih baik, Pasar Modal di Amerika Serikat ternyata saat ini sedang terus berbenah diberbagai hal. Misalnya SEC di Amerika Serikat sudah memaksa bahwa pada bulan 9 April tahun 2001, Bursa Efek dan OTC harus melakukan perdagangan dengan fraksi desimal dalam rangka mengurangi spread dalam bid dan ask sehigga menciptakan pasar yang lebih akurat dan efisien.
Menurut perhitungan Kongres Amerika Serikat diperkirakan investor akan diuntungkan sebesar 3 juta dolar per hari dengan kebijakan baru ini akibat efisiensi perdagangan saham.

SUMBER: Kompas Jakarta
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/07/29/keuntungan-pasar-modal-go-international/