l
-I
f EKSTENSI FE UNDIP I
PENGARUH LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG ARUSKASDANLABATERHADAP
VOLUMEPERDAGANGANSAHAM
PADA EMITEN
DI BURSA EFEK
JAKARTA
Oleh: Abdul Rohman
Staf Pengajar
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Abstract -·
f•· ...
The present research is intended to study and analyze
the direct and
indirect influence of the cashflow and the
profit on the Trading Volume Activity at the Jakarta Stock
Exchange (JSX): The research
was conducted at the JSX using
68 emitens as the samples
based on Proportionate
Stratified
Random
Sampling
and Lottery
Method. The hypothesis was analyzed using The Path Analysis
with
F-test and t-test. The
result of hypothesis analysis and F-test or t-test shows insignificant resul.lt shows that during (he days of observation the investors didn't use the information of the financial statement for the the fundamental analysis.
Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan perkembangan pasar modal, kebutuhan akan informasi yang relevan
dalam pengambilan keputusan
oleh investor juga semakin
meningkat. Kegiatan pasar modal tidak akan terlepas
dari tersedianya berbagai
macam informasi tentang emiten.
Informasi bagi para pelaku di lantai bursa tersebut
akan mempengaruhi berbagai macam keputusan yang akan diambil yang berakibat pada perubahan atau fluktuasi baik harga
maupun kuantitas saham yang diperdagangkan.
Informasi yang lengkap,
relevan, akurat, dan tepat waktu sangat
diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai dasar
analisis untuk mengambil keputusan. Informasi tersebut diperlukan untuk mengetahui
kondisi emiten, khususnya kondisi keuangan perusahaan emiten. Di dalam pasar modal yang
efisien, harga-harga sekuritas mencerminkan informasi
relevan yang tersedia.
Suad Husnan (1994) menyatakan bahwa, "Pasar modal yang efisien adalah pasar yang harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan".
Ada dua cara untuk melihat efisiensi pasar, Jogiyanto (1998) yaitu efisiensi pasar
Pengaruh Langaung Dan Tldak langaung Arua Kas Dan Laba Terhadap I
( Abdul Rohman )
secara informasi (informationally efficient market) dan secara keputusan (decisionally efficient market)
.
Efisiensi pasar secara informasi didasarkan pada
ketersediaan informasi. Ada tiga bentuk
I tingkatan untuk menyatakan efisiensi
pasar secara informasi menurut
Fama (Jogiyanto, 1998)
yaitu : (1) Efisiensi pasar bentuk
lemah (weak form), (2) Efisiensi pasar bentuk setengah
kuat (semistrong form),
dan (3) Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form).
Implikasi dari pasar efisien bahwa harga saham akan
bereaksi terhadap pengumuman laporan keuangan, Beaver
(1989). Fama (1970)
menyatakan bahwa untukinformasiyang tidak perlu diolah lebih lanjutsepertiinformasitentangpengumuman laba, pasar akan mencerna
informasi tersebut dengan cepat. Dengan demikian, untuk informasi yang tidak perlu diolah lebih
lanjut, efisiensi pasar tidak ditentukan dengan seberapa canggih pasar mengolah informasi tersebut, tetapi seberapa luas informasi
tersebut tersedia di pasar.
Perkembangan volume
perdagangan saham di pasar modal merupakan
suatu
indikasi penting untuk mempelajari tingkah
laku pasar, yaitu investor. Investor, dalam melakukan transaksi di pasar modal,
biasanya ia akan mendasarkan keputusannya pada
berbagai informasi yang dimilikinya, baik informasi yang tersedia
di publik maupun informasi pribadi, Arif Budiarto
( 1999 ). Salah satu informasi yang tersedia di publik
(bursa efek) adalah laporan keuangan tahunan perusahaan emiten yang telah diaudit,
yang komponennya meliputi;
(1) neraca, .(2) laba-rugi, (3}perubahan ekuitas, (4) arus kas, dan (5) catatan atas laporan keuangan.
Informasi tersebut akan memiliki makna atau nilai bagi investor
jika keberadaan informasi tersebut
menyebabkannya melakukan transaksi
di pasar modal, dimana transaksi ini salah satunya tercermin melalui
perubahan volume perdagangan saham. Dengan demikian, seberapa jauh relevansi atau kegunaan
suatu informasi dapat dilihat
dengan mempelajari kaitan antara pergerakan volume perdagangan di pasar modal dengan keberadaan informasi tersebut.
Banyak peneliti di luar negeri
yang telah meneliti
tentang ruangiingkup
laba dan arus kas seperti, Ball dan Brown (1968) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa pengumumanlaporankeuanganmemilikikandunganinformasi,hal ini ditunjukkandengan naiknya kegiatan perdagangan saham dan
variabilitas return saham pada minggu
pengumuman laporan keuangan.
Beaver
(1972) mendukung basil penelitian Ball & Brown,bahwa hubungan keuntungansaham dengan laba lebih tinggi daripada keuntungan saham dari arus kas operasi. Arus kas ini adalah sebagai
laba bersih tambah
depresiasi, deplesi, dan amortisasi. Ali (1994
), penelitiannya menunjukkan bahwa arus kas relatif
I Jurnal Akuntansi & Auditing
96 Volume 01/No. 02/Mei 2005: 95-111
tidak memiliki kandungan informasi dibandingkan dengan variabel
laba dan modal kerja dari operasi. Bowen ( 1986) dari penelitiannnya menyimpulkan
bahwa laba mempunyai
hubungan yang
lebih kuat dengan return
saham dibandingkan dengan arus kas.
Di Indonesia,Mardiati( 1994), penelitiannyamenyimpulkanbahwa informasitentang
arus kas perusahaan memberikan nilai
tambah bagi pemakai laporan keuangan.
Suad Husnan ( 1996 ), penelitiannya menunjukkanbahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara harga saham disekitar publikasi laporan keuangan dengan rata-rata harga saham harian dalam kondisi normal. Sedangkan terhadap
volume perdagangan saham menunjukkan bahwa pada hari publikasi laporan keuangan, volume
perdagangan menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan
rata-rata volume perdagangan harian bila dalam kondisi normal. Ambar ( 1997 ), penelitiannya menyimpulkan bahwa rata- rata volume perdagangan saham setelah publikasi laporan arus kas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum adanya
laporan arus kas.
Berdasarkan uraian di muka, tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh langsung dan pengaruh
tidak langsung arus kas dan laba terhadap volume perdagangan.
Tinjauan Pustaka dan Telaah Penelitian Terdahulu
lnformasi akuntansi merupakanbagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh investor. lnformasi
akuntansi yang berhubungan dengan
informasi keuangan dari suatu perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan diharapkan mampu memberikan bantuan kepada
pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial. Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK, Kerangka
Dasar
Penyusunan dan
Penyajian Laporan
Keuangan 1994) mengemukakan tentang tujuan laporan
keuangan sebagai berikut
:
"Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejurnlah pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka."
Tujuan laporan keuangan,
seperti yang dikemukakan oleh standar akuntansi keuangan, adalah identik dengan tujuan
laporan keuangan yang dikemukakan oleh Statement of Financial Accounting
Concepts (SFAC) No.1 yang dikeluarkan oleh Financial Accounting Standard Board
(FASB)
di Amerika Serikat,
sebagai berikut:
Pengaruh
Langeung Dan Tklak langeung Arut Kae Dan Laba Terhadap I
( AbdoA Rohman )
"Financial reporting should
provide information that is useful to present
and potential investors and creditors
and other users in making
rational investment, credit, and similar
decisions. The information should
be comprehensible to those
have
reasonable understanding of business
and economic activities and are willing
to study the information
with reasonable diligence".
Komponen laporan keuangan tahunan seperti; neraca, laba-rugi,
laporan perubahan
equitas, arus
kas,
dan
catatan atas laporan keuangan merupakan informasi penting yang tersedia dan dipublikasikan di bursa efek. Berkaitan dengan
informasi yang
tersedia di bursa efek,
Beaver
(1989)
mengatakan bahwa karena informasi yang dibutuhkan tersedia (information available)
dan harga sekuritas berubah
secara penuh
mencerminkan informasi ini, maka perubahan
harga sekuritas terjadi
karena informasi yang tersedia.
Lebih lanjut Beaver menyatakan bahwa pasar dikatakan
efisien jika harga-harga sekuritas terjadi jika setiap
orang mempunyai informasi
yang sama (full-
information prices) atau
tidak terjadi asimetrik
informasi (information asyimetric).
Untuk melihat pengaruh publikasi informasi laba akuntansi dan arus kas operasi
terhadapvolumeperdagangansaham,dilakukanuji kandunganinformasi.Uji ini, termasuk sebagai studi peristiwa (event study).
Fama (1991 ), menyatakan bahwa studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinyadipublikasikansebagai suatupengumuman. Jika pengumumanmengandung informasi (information content), maka diharapkan
pasar akan bereaksi
pada waktu pe ngumuman tersebut
diterima oleh pasar. Reaksi pasar salah satunya ditunjukkan
dengan adanya likuiditas (volume transaksi). Reaksi pasar dengan
volume perdagangan saham digunakan
indikator Trading VolumeActivity
(TVA).
Ball and Brown (1968) melakukan penelitian yang menguji
kandungan informasi dari laba akuntansi. Dengan
hipotesis pasar modal efisien,
mereka menemukan bahwa laba
akuntansi merefleksikan perubahan
nilai saham. Dengan kata lain, laba akuntansi mempunyai kandungan informasi dan relevan sebagai
alat pengambilan keputusan investasi.
• ..
Namun di sisi lain
terdapatkontroversipenggunaanlaba akuntansiitu sendiri. Seperti
yang telah diketahui bahwa laba akuntansi
merupakan produk akuntansi yang berbasis akrual. Berdasarkan dasar akrual, transaksi dicatat pada saat kejadian ( bukan pada saat kas atau
setara kas diterima
). Berhubunglaba akuntansimerupakan
produk akuntansi
berbasis akrual, maka penggunaan laba sebagai prediktor
kinerja seringkali dianggap dipertanyakan sisi keandalan serta
reliabilitasnya.
Dasar akrualjuga tidak memiliki kemampuan
yang lebih baik dalan menaksir
arus
I Jumal Akuntansi & Auditing
98 Volume 01/No. 02/Mei 2005: 95-111
kas di masa yang akan datang.
Penelitian
tentang
kemampuan laba
dan arus kas untuk
meramalkan arus
kas di masa yang akan datang yang dilakukan oleh Bowen, Burgstahler dan Daley (1986), menemukan bahwa
kemampuan laba
tidak lebih baik dalam maramalkan arus kas masa depan dari pada arus kas.
Penyajian data mengenai arus kas memungkinkan adanya informasi
mengenai
likuiditas, solvensi
serta fleksibilitas keuangan, Hendriksen ( 1996 ). Informasi tersebut sangat relevan dalam meramalkan arus kas yang mungkin
didistribusikan dalam bentuk kembalian investasi dimasa depan. Hal tersebut
sejalan dengan SFAC No. l paragrap
39. Pada SFAC
No. l, bahwa arus kas suatu
perusahaan mempengaruhi kemampuannya untuk membayar dividen yang
pada ahkimya mempengaruhi harga sahamnya.Walaupun begitu kontroversi masih
terus berlanjut karena FASB sendiri
dalam SFAC No. l
menunjukkan keunggulan laba akuntansi berbasis akrual dibanding dengan
laporan arus kas dalam memprediksi arus kas di masa yang akan datang.
Meskipun laporan arus kas
menunjukkan arus kas masuk
dan arus kas keluar saat ini, narnun keandalannya untuk memprediksi arus kas dimasa ·yang akan datang
masih diragukan, sebagaimana dinyatakan dalam PAC No. 1.
Agaknya, meskipun
'kemampuanperusahaan untuk
menghasilkan arus kas di masa
datang merupakan hal yang penting bagi investor, FASB masih menganggap bahwa laba akuntansi berbasis akrual lebih baik dalarn memprediksi arus kas masa mendatang
dibanding laporan arus kas sendiri.
Penelitian tentang kandungan informasi arus kas dan laba akuntansi sendiri
telah banyak dilakukan. Beaver & Dukes (1972) menemukan bahwa hubungan keuntungan saham dengan laba lebih tinggi dari pada keuntungan saham dengan arus kas. Arus
kas didefinisikan sebagai laba bersih ditambah
depresiasi, deplesi, dan amortisasi.
Penelitian yang
berbeda dilakukan oleh Pattel dan Kaplan
(1977). Mereka mendefinisikan arus kas dari modal kerja (working capital)
dari operll:si dan mencoba untuk mengontrol laba untuk menguji informasi tambahan yang disediakan arus kas.
Hasilnya menunjukkan bahwa sulit mernisahkan efek informasi tambahan
dari masing- masing variabel, karena; ( 1) adanya korelasi yang tinggi antara
laba dan arus kas operasi, (2) arus kas operasi secara umum berasal dari transaksi
yang mempengaruhi laba.
Bowen et. al (1986) melakukan
penelitian mengenai apakah arus kas merupakan
prediktor yang lebih baik dari laba dalam
memprediksi arus kas masa yang akan datang. Penelitian ini didasarkan pada sampel 342 perusahaan dengan menggunakan model random walk. Hasil analisis
menunjukkanbahwa informasiarus kas merupakan prediktor yang lebih baik dibandingkan dengan laba dalam memprediksi arus kas di masa yang
PengaruhLang1ungDan Tldak LangaungArua Kat Dan Laba Terhadap I
( Abdul Rohm11n )
akan datang.
Lev
(1993) menguji kandungan
informasi
dari
komponen
arus kas seperti
yang
disyaratkan oleh SFAS No.95. Hasil analisis menunjukkan bahwa komponen individu dari arus kas mempunyai pengaruh yang berbeda
terhadap abnormal return Komponen individu dari arus kas operasi mempunyai hubungan yang kuat
dengan abnormal
return. Koefisien individu dari komponen arus kas pendanaan secara umum konsisten dengan teori mengenai informasi asymetris.
Wilson ( 1987)melakukan penelitian mengenaiinformasi laba akrual dan komponen
dana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah kedua variabel itu memiliki kandunganinformasi. Komponen
laba akrualdiukur berdasarkanmodal kerja dari operasi dikurangi laba, sedangkan komponen dana diukur atas dasar modal kerja operasi. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa komponen
laba akrual dan komponen dana memiliki
tambahan informasi apabila komponen dana didefinisikan sebagai
arus
kas dari operasi.
Berdasarkan penelitian
sebelumnya, peneliti ingin menguji laporan
mana yang
mengakibatkanreaksi pasar, apakah laporan arus kas operasi atau laporan
laba ak.untansi, dan jika keduanya mengakibatkan reaksi
pasar,
laporan
mana
yang
lebih
kuat
mengakibatkan reaksi pasar tersebut? Alasan
menggunakan arus kas yang dilaporkan
karena kelemahan dari estimasi.
Seperti yang dikemukakan oleh Benston
( 1996) bahwa terdapat kelemahan menguji arus kas dengan estimasi dari neraca dan laporan laba rugi. Benston (1996).
Hipotesis
Untuk menguji pengaruh langsunfg dan pengaruh tidak langsung arus kas dan laba terhadap volume perdagangan saham, maka peneliti
mengajukan hipotesis penelitian yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Arns
kas berpengaruh langsung
maupun tidak langsung
terhadap volume perdagangan saham.
2. Laba
berpengaruh langsung
maupun
tidak
langsung
terhadgp
volume
perdagangan saham.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian survei. Dimana data dikumpulkan dengan studi pustaka,
dokumentasi, dan mengumpulkan data-data sekunderyang berhubungan. Menurut Moch. Nazir ( 1988)bahwa, "metode survei adalah
penyelidikan yang diadakan
untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada
lOO I Jurnal Akuntansi
& Auditing
Volwne 01/No. 02/Mei 2005: 95-111
dan mencari keterangan-keterangan secara faktual baik institusi sosial, ekonomi
atau
politik dari suatu kelompok ataupun
daerah".
Populasi dan Sampel Penelitian
Saluan pengamatan yang
akan menjadi objek penelitian (populasi) adalah laporan keuangan tahunan
(annual report) emiten yang diaudit
yang
dipublikasikan di Bursa
Efek Jakarta, untuk periode akuntansi tahun 1995. Pemilihan
periode tahun
1995 terse but karena kewajiban melaporkan arus kas
pada laporan keuangan sebagaimana diatur dalam PSA(~.:No. 2 Tahun 1994 berlaku efektif
untuk laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 1995. Jumlah perusahaan go public di BEJ pada tahun 199.5 dari sembilan sector
sebanyak 229 perusahaan.
Dari sampel frame dapat ditarik sampel
dengan ketentuan semua anggota populasi memiliki kemungkinan yang
sama untuk diambil
sebagai sampel penelitian dan bertolak dari pengelompokan populasi tersebut dalam
daftar dan ketentuan pengambilan sampel,
maka metode penarikan sampel
yang digunakan adalah teknik Proportionate Stratified Random Sampling (Sugiyono,
1999).
Teknik ini, digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi
berstrata
dengan peaarikan sampel yang proporsional.
Moh. Nasir (1988) menyatakan bahwa suatu
stratified random sample adalah suatu sampel yang ditarik dengan
memisahkan elemen-elemen populasi dalam kelompok-kelompok strata, dan kemudian memilih
sebuah
sampel
secara random dari setiap
stratum. Untuk menentukan sampel minimal dengan
derajat kepercayaan seperti yang digunakan
untuk
penelitian-penelitian
sosial
adalah 95%, bound of error adalah sebesar
10%, dan dengan
rumus yang digunakan diperolehjumlah sample
68 emiten.
ProsedurPengumpulan Data
Dalam penelitian ini, penguinpulan data dilakukan dengan
menggunakan dua cara, yaitu : Penelitian Lapangan, dan Penelitian
Kepustakaan. Dalam penelitian lapangan, penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber, yaitu; Jakarta Stock Exchange Monthly, JSX Statistics, Capital
Market Directory 1995 dan 1996. Data yang dikumpulkan meliputi : nania-nama emiten Bursa Efek Jakarta
tahun 1995, Laporan keuangan emiten periode akuntansi 1995
yang telah diaudit,
data volume perdagangan saham
harian, dan jumlah saham yang beredar pada lima hari sebelum tanggal
pengumuman, dan lima hari
sesudah tanggal pengumuman (-5,-4,-3,-2,-1,0,1,2,3,4,5). Alasan penentuan periode jendela (windows period) lima hari sebelum dan
sesudah tanggal pengumuman adalah untuk menghindari adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi volume perdagangan
Pengaruh Langeung Dan Tidak Langsung
Arua Kaa Dan Laba
Terhadap
Volume Perdagangan Saham Pada Emlten DI Burea Efek Jakarla 1Q1
( Abdul Rohman
I
saham (confounding
effect)
seperti;
adanya pengumuman right issue, pembagian dividen, saham bonus, dan stock split
yang menyebabkan tingkat keuntungan dan volume perdagangan saham suatu perusahaan mengalami perubahan. Periode yang terlalu
panjang (lebih dari lima hari) akan memugkinkan bias dalam melihat pengaruhnya. Jika selama periode pengamatan
terdapat
confounding effect yang
disebabkan
oleh
pengumuman tersebut yang bersamaan dengan
pengumuman laporan arus kas dan laba, maka perusahaan
tersebut tidak diambil sebagai
sampel dalam penelitian ini. Peri ode jendela lima hari tersebut, telah digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Brown
dan.Walter (1986), Singh (1997), dan Sheehan dkk. (1997). Sedangkan
data tentang arus kas
dan laba diperoleh dari masing-masing laporan
keuangan emiten untuk periode akuntansi 1995. Penelitian kepustakaan,
dilakukan guna untuk melengkapi data yang dikumpulkan dari
penelitian lapangan. Dalam penelitian ini,
data dikumpulkan dengan mempelajari buku-buku, jurnal, majalah, dan karya tulis lainnya yang menunjang yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dependen (Y)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah volume perdagangan saham
(Y ). Volume perdagangan saham akan diukur dengan Trading Volume
Activity (TVA), yaitu rasio jumlah saham yang diperdagangkan dengan jumlah saham
yang beredar. Ukuran akti vitas volume
perdagangan saham
(TVA) telah digunakan secara luas untuk mengukur tingkat likuiditas saham dalam berbagai studi empiris, salah satu studi yang
paling terkenal dilakukan oleh Beaver (1968).
Variabel lndependen ( X
).
Variabel tidak terikat pada penelitian ini terdiri dari arus kas ( X1 ) dan laba (X2).
Arus Kas ( X1 )
Arus kas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Arus leas
operasi yang merupakan penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan dari dan untuk aktivitas
operasi selama satu periode. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh
dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan
laba atau rugi bersih, Komponen
arus kas operasi sesuai dengan yang didefinisikan
clalam ~§AR.No. ~ tentang Laporan Arus
Kas. Data ten tang arus kas operasi
diperoleh dari laporan arus kas laporan keuangan masing-masing emiten sampel di Bursa Efek
102
Jurnal
Akuntansi & Audi ting
Volume 01/No. 02/Mei 200S: 9S-111
Jakarta.
Laba ( X2)
Laba yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Laba akuntansi, yaitu laba bersih
sebelum extraordinary items dan discontinued operation. Alasan mengeluarkan kedua item tersebut adalah untuk menghilangkan elemen
yang mungkin
menyebabkan pertumbuhan laba
meningkat dalam satu periode dan
tidak akan timbul dalam periode selanjutnya. Data tentang laba akuntansi diperoleh dari laporan laba rugi laporan keuangan
masing-masing emiten sampel
di Bursa
Efek Jakarta.
Tanggar pengumurnan arus
kas
operasi dan laba akuntansi
adalah tanggal
penyerahan laporan keuangan masing-masing emiten sampel di Bursa Efek Jakarta.
Analisis Data dan Uji Hipotesis
Analisis dilakukan terhadap aktivitas
volume
perdagangan saham untuk melihat tingkat volume perdagangan saham selama
sepuluh hari pengamatan
(lima hari sebelum
dan lima hari sesudah publikasi
laporan keuangan) untuk masing-masing
emiten. Analisis dilakukan dengan melihat
pergerakan aktivitas volume perdagangan saham lima
hari sebelum tanggal
pengumuman arus
kas operasi dan laba akuntansi,
untuk
selanjutnya
dibandingkan dengan
volume perdagangan saham 1ima hari setelah tanggal pengumuman arus kas opersai dan laba akuntansi.
Langkah kerja
analisis data adalah sebagai
berikut:
1. Menghitung volume perdagangan saham dengan menggunakan ukuran
Trading VolumeActivity (TVA) masing-masing saham
untuk periode lima hari sebelum
tanggal pengumuman, dan lima hari sesudah
tanggal pengumuman, dengan rumus
Saham perusahaan ; yang
diperdagangkan pada waktu t
TVA=
Saham perusahaan ; yang
beredar
(listing)
pada
waktu
1
Sumber: George
Foster
( 1986 )
2. Setelah
TVA masing-masing saham diketahui, kemudian dihitung rata- rata volume perdagangan untuk semua
sampel dengan rumus sebagai
berikut
:
n
l: TVAi
i=l
OXTVA = ------
·n
Pengaruh LangaungDan Tldak LangeungArue Kaa Dan Laba Terhadap
Volume Perdagangan Saham Pada Emlten
DI Buraa Efek Jakarta
( Abdul Rohman
I
103
3.
Membuat perbandingan secara
statistik rata-rata TVA sebelum
tanggal pengumuman dan
rata-rata TVA sesudah
tanggal
pengumuman untuk
melihat apakah terdapat perbedaan signifikan secara statistik TVA diantara
ke
dua periode tersebut.
Dengan membandingkan
rata-rata volume
perdagangan saham
lima hari sebelum tanggal pengumuman dengan
volume perdagangan saham lima hari
setelah tanggal
pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi,
maka akan dapat diketahui apakah pengumuman arus
kas operasi dan laba akuntansi mempengaruhi pengambilan keputusan
investasi oleh
investor atau
tidak.
Sedangkan untuk mengetahui besarnya korelasi
antara
arus kas operasi
dan laba
akuntansi serta pengaruh langsung
dan tidak langsungarus
kas operasi clan laba akuntansi terhadap volume perdagangan saham, dilakukan dengan menggunakan analisis
jalur (path analysis). Untuk menguji signifikansinya dengan
menggunakan uji F dan uji t.
Hasil dan Pembahasan
Analisis Data
Analisisdilakukansesuai dengan langkah-langkahuntuk menentukantingkatvolume
perdagangan saham yang menjadi variabel Y. Sebagaimana telah dijelaskan dalam operasionalisasi variabel
bahwa yang dimaksud
dengan tingkat volume perdagangan
saham dalam penelitian ini adalah Trading VolumeActivity
(TVA).
Rata-rata volume perdagangan saham 68 emiten sampel untuk kurun waktu lima
hari sebelum dan sesudah pengumuman arus kas operasi dan laba akuntansi untuk periode akuntansi 1995 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1
Rata-rata Likuiditas Saham
Kumulatif 68 Emiten
Sampel
Lima Hari Sebelum
dan Lima Hari Sesudah Pengu;,.-uman
Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi Untuk Periode
Akuntansi 1995
Pengamatan
Lima hari sesudah
0.001732
1041
Jurnal
Akuntansl &. Auditing
Volume
01/No.
02/Mel 200~ : 9~-111
Berdasarkan analisis, rata-rata volume perdagangan saham
(TVA) lima hari sebelum pengumuman arus
kas operasi dan laba akuntansi emiten sampel
menunjukan
bahwa rata-rata
tingkat
Iikuiditas
tertinggi
sebesar 0.0014 terjadi pada hari -2
dan -1, sedangkan terendah sebesar
0.00097 terjadi pada
hari -5.
Rata-rata tingkat volume perdagangan saham
lima hari setelah
pengumuman arus kas operasi
dan laba akuntansi
emiten sampel menunjukan bahwa;
rata-rata tingkat volume
perdagangan saham
teringgi sebesar 0.0025
terjadi
pada
hari ke 1 dan terendah sebesar
0.00098 terjadi pada hari
ke 2.
Berdasarkan tabel
di atas,
rata-rata volume perdagangan saham
sesudah pengumuman arus
kas operasi dan laba akuntansi lebih besar bila dibandingkan dengan rata-rata volume perdagangan saham sebelum pengumuman. Namun, perbedaannya
sangat kecil sekali, hal
ini ditunjukkan oleh
"'-rvA· X,.vA
sebelum pengumuman sebesar
0.001273 dan sesudah
pengumuman sebesar 0.001732.
Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian
hipotesis, penulis ingin mengetahui dan menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung
arus kas -operasi dan laba akuntansi terhadap
volume perdagangan saham serta korelasi antar variabel.
Untuk menganalisis hipotesis
ini, menggunakan Path Analysis.
Paradigma, pengaruh arus kas operasi (
X1 ) dan laba akuntansi ( X2 ) terhadap volume perdagangan saham ( Y ) serta korelasi
antar variabel adalah sebagai berikut:
El1
Pv,.,=0.9976
fx2x1 =0.8603
Y2
Gambar 1 : Koefisien jalur struktur hubungan
antara variabel X1, X2 dengan Y
2
Pangaruh Langeung
Dan Tidak leng1ung Arua
KH Dan Laba Terhadap
Volume Perdagangan Saham Pada
Emilen DI Burea Elek Jakarta
(AbdulRohman}
Berdasarkan paradigma tersebut, tampak bahwa koefisien
jalur
pengaruh arus kas operasi ( X1 ) terhadap volume
perdagangan saham (Y2) adalah sebesar 0.0475 (PY2x1 =0.0475). Sedangkan koefisien jalur pengaruh laba akuntansi (X2) terhadap
volume perdagangan saham (Y) adalah
sebesar -0.0836 (PY2x2 =-0.0836). Koefisien determinasi multipel berdasarkan basil perhitungan (lampiran
13) adalah R2Y2.X1X2
=0.0024,sehinggakoefisienjalur pengaruhvariabel-variabellain yang tidak diukur dalam penelitian ini adalah sebesar 0.9976
(PY1E1 =0.9976).
Pengaruh X1, dan X2 terhadap Y
dikelompokkan kedalam pengaruh langsung
dan
pengaruh tidak langsung.
Untuk X1terhadapY2 :
1. Pengaruh
langsung
---•y
:
PY2x1 • PY2x1
:
0.0475 x 0.0475 = 0,0023 =0.23%
2. Pengaruh tidak langsung
Y2 x2x1--.,.··• Y
: PY2x2 . rx1x2 . PY2x1
: -0.0836
x 0.8603 x 0.0475
: -0.0034 = -0.34%
3. Pengaruh secara langsung dan tidak langsung
(pengaruh total) X1 terhadap Y 1
adalah sebesar -0.0012 =-0.12%
Untuk variabel laba akuntansi ( X2) terhadap volume perdagangan saham (Y
) :
I. Pengaruh langsung
Y2+--
°Xi
.., y PY
2x2
•
PY
2x2
-0.0836
x -0.0836
0.0070 = 0.70%
2. Pengaruh tidak
langsung
: PY2x2 • Px1x2 • PY2x1
: -0.0836 x 0.8603 x 0.0475
: -0.0034 = -0.34%
3.
Pengaruh langsung dan tidak
langsung
(total)
dari
X2 terhadap Y adalah
sebesar 0.0036
= 0.36%
Berikut adalah tabel besar pengaruh X1 dan X2 terhadap Y :
Jurnal Akuntansi & Auditing
1061 Volume 01/No. 02/Mei 2005: 95-111
Tabel 2
Besar Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y
Pengaruhlangsung Pengaruh tidak langsung Total
|
X1
|
X2
|
sub total
|
|
X1
|
0.23%
|
-
|
-0.34%
|
-0.34%
|
-0.12%
|
X2
|
0.70%
|
-0.34%
|
-
|
-0.34%
|
0.36%
|
Pengaruh variabel X1 dan X2
Pengaruh variabel luar
0.24%
99.76%
Untuk
melihat apakah pengaruhnya signifikan, berikut
adalah hasil uji F (uji keseluruhan)
pada tingkat a= 5% danderajat bebas v1=kdan v2=n-k-1 dan uji ~ (uji individual) pada tingkat a= 5% dan db= n-k-I:
Tabel 3
Hasil Uji Pengaru~ X1 dan X2 terhadap Y
Vanabel
|
|
r
|
|
ti
|
|
pengaruh
|
hi tung
|
|
tabel
|
I
ty2. x I
|
tabel
|
Signifikansi
|
Xj dan X2 0.0785 3.1381 - - tidak signifikan X1 - - 0.1954 1.9971
tidak siznifikan X2 - - 0.3438 1.9971
tidak
signifikan
Berdasarkan Tabel terse but, besar pengaruh X1 dan X2 terhadap Y sangat kecil sekali. Jika dibandingkan, pengaruh xi terhadap y (pengaruh langsung 0.23%, pengaruh tidak langsung-0.34%, dan pengaruh total -0.12%) lebih kecil dari pengaruh X, terhadap Y (pengaruh langsung 0.70%, pengaruh tidak langsung -0.34%, dan pengaruh total
0.36% ). Hal in berarti bahwa emiten yang
melaporkan laba akuntansi yang lebih baik,
ada kecendrungan volume perdagangan saham dari emiten yang bersangkutan akan naik. Namun kecendrungannya sangat
kecil, Selanjutnya dengan alat uji yang digunakan diperoleh basil sebagaimana tercantum dalam tabel 4.8, menunjukkan bahwa
baik dengan
Pangaruhlang1ung
Dan Tldak LangaungArua
Kaa Dan Laba Terhadap
Volume Perdagangan Baham Pada Emlten DI Buraa Efak Jakarta
( Abdul
Rohman ) 107
uji keseluruhan maupun individual pengaruh
X1 dan
X2 terhadap Y tidak
signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa besamya arus kas operasi
dan laba akuntansi dari emiten sampel yang diumumkan di BEJ kurang mempengaruhi volume perdagangan saham
dari emiten sampel. Sedangkan pengaruh yang terbesar
adalah berasal dari variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil analisis korelasi variabel X1 dengan X2 serta uji signifikansinya pada a=5%
dan dben-k-I
adalah
sebagai berikut :
Tabel 4
Koefisien Korelasi
Variabel X1 dengan X, Serta Uji Signifikansinya
Koefisien Uji
t Signifikansi
Korelasi
|
fx2.xl
|
fy2.yl
|
I ty1. x I
|
t tabel
|
|
Xr dengan X2
|
0.8603
|
-
|
13.7094
|
1.9966
|
Signifikan
|
Dari tabel di atas, variabel X1 berkorelasi dengan X2 secara signifikan. Artinya, jika terjadi perubahan
(naik atau turun) pada arus kas operasi maka akan mengakibatkan perubahan pada laba akuntansi.
Dari basil uji hipotesis tersebut
di atas, menunjukkan bahwa pengaruh X1 dan
X2 terhadap Y baik uji keseluruhan maupun
uji individual, semuanya
tidak signifikan. Dimana I ty1.x I (t hitung)
lebih kecil dari t tabel sehingga menerima I\,dan menolak H1•
Kesimpulannya bahwa besar
kecilnya arus kas operasi dan laba akuntansi dari 68 emiten sampel yang diumumkan di BEJ, dengan
waktu
pengamatan Hrna hari sebelum dan lima
hari sesudah pengumuman laporan keuangan periode akuntaflsi 1995, kurang mempengaruhi tingkat volume
perdagangan saham. Hal ini, menunjukkan bahwa pada umumnya investor
di BEJ pada saat mengambil
keputusan akan membeli
atau menjual saham emiten di BEJ tidak didasarkan
pada informasi akuntansi, tetapi lebih banyak
pada informasi lain selain informasi
akuntansi, seperti rumor.
Jurnal
Akuntansi & Auditing
Volume 01/No. 02/Mei 200.5: 9.5-111
Kesimpulan
Dari analisis-analisis yang dilakukan guna menjawab hipotesis dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya
arus kas operasi dan laba akuntansi
dari 68 emiten sampel yang diumumkan di BEJ,
dengan waktu pengamatan
lima hari sebelum dan lima hari sesudah pengumuman laporan keuangan periode
akuntansi 1995, baik secara
individual maupun secara bersama-sama tidak kurang mempengaruhi (berpengaruh tidak signifikan) terhadap tingkat volume perdagangan saham. Hal ini,
menunjukkan bahwa pada umumnya investor
di BEJ pada saat mengambil keputusan
akan membe-l.i atau menjual
saham emiten di BEJ tidak didasarkan pada informasi
akuntansi, tetapi lebih banyak pada infonnasi
lain selain informasi
akuntansi, seperti
rumor
DaftarPustaka
Ali, Ashig.
The Incremental
Information
Content of Earnings,
Working Capital
From Operations, and Cash Flow.
Journal of Accounting Research
(Spring),
1994.
Ambar Worn Hastuti. Pengaruh Publikasi Laporan Arus Kas
Terhadap Volume Perdagangan Saham di Bursa Efek Jakarta. Yogyakarta: Simposium Nasional AkuntansiI, 1997.
Arif Budiarto,
Zaki Baridwan, Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap
Tingkat Keuntungan dan
Volume perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta periode 1994-1996. Jumal
Riset Akuntansi Indonesia, IAI, Kompartemen Akuntan Pendidik Vol 2; 1999.
Beaver, and R.E Dukes.
Interperiod Tax Allocation, Earnings Expectations, and
Behavior of Security Prices. Accounting Review 48 (April 1972).
, W. H., Financial Reporting: An Accounting
Revolution.
Second Edition,
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall Inc., 1989.
Ball, Ray and Philip
Brown. An Empirical Evaluation ofAccounting Income
Number.
Journal of Accounting Research (JAR), Vol. 6, 1968.
Benston, George. Published Corporate Accounting Data and Stock Price, Empirical
Research in Accounting, Selected Studies
1996. Supplement to the Journal of Accounting Research : 1-14, 1996.
Pengaruh Lang1ung Dan Tldak Langaung
Arua Kaa Dan Laba
Terhadap
Volume Perdagangan Saham Pada EmHen
DI Bursa Elek Jakarta 109
( Abdul Rohman
)
Bowen, Robert
M., David Burgs
tahler and Lane A. Daley. Fundamental Information
Analysis.
The Accounting Review, vol. I. XI, No.4, Oktober 1989.
, Evidance on the Relationship between Earnings and Varions Measures of Cash Flows. The
Accounting Review, vol. XI., No.4, Oktober
1986.
Fama, Efficient Capital
Markets: A Review of Theory and Empirical Work. Journal of Finance
25 (1970)
,Efficient Capital Markets:
II. Journal of
Finance 46 (December 1991)
FASB. Statement
of Financial Accounting Consept No. 1 Objectives of Financial
Reporting by Business Enterprises. Connecticut FASB
Publication, November
1978.
, SFAC No.2. Qualitative Characteristics of Accounting Information.
Connecticut FASB Publication, November 1979.
lkatan Akuntan
Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan
1994. Buku Satu, Jakarta:
Penerbit Salemba Empat,
1994.
, PSAK NO.l (Revisi 1998). Jakarta: Penerbit Salemba
Empat, 1998. Hendriksen, Eldon S. Marianus Sinaga.
Teori Akuntansi. Jakarta:
Erlangga, 1996.
Husnan, Mamduh,
Hanafi,
Ainun.
Dampak Pengumuman Laporan Keuangan
Terhadap Perdagangan relatif dan Variabilitas Tingkat Keuntungan. Kelola
Gadjah
Mada University Business
Review No.lIN/1996.
. Dasar-dasar Teori Fortofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 1994.
Jakarta Stock
Exchange. JSX Statistik 1997. Jakarta: Jakarta Stock
Exchange
Publication, 1997.
Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis lnvestasi,
Edisi p~rtama, YQiyakarta : BPFE- UGM, 1998.
Lev, Baruch
and S. Ramu Thiagarajan. Fundamental Information Analysis. Journal
of Accounting Research, vol.31, No.2, Autum 1993.
Mardiati,
Endang. Evaluasi Pendapat Pemakai
Laporan Keuangan atas Kegunaan
lnformasi Laporan Alur Kas. Yogyakarta: Program
Pascasarjana FE UGM,
1994.
Jurnal Akuntansi
& Auditing
Volume 01/No. 02/Mei
2005: 95-111
Nasir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta Timur: Galia Indonesia, 1988.
Nirwan SK. Sitepu.
Analisis Jalur (Path
Analysis). Bandung: Lokakarya Sehari Analisis Jalur Sebagai
Sarana Statistik DalamAnalisis Kausal. LP3E Fakultas
Ekonomi Universitas Padjadjaran, 1994.
Paton,
W.A and Littleton. An Introduction to Corporate Accounting Standards.
American Accounting Association, 1970.
Schweitzer. How Do Stock Return to Special Event ?. Business Review: July-August.
Pp17--.29, 1989.
Sunariyah. Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta, UPP AMP YKPN,
2000.
Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portfolio dan Analisis Sekuritas. Edisi kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 1994.
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Penerbit CV ALVBETA, 1999.
Weston, Fred J. and Thomas
E. Copeland. Managerial
Finance.
9th Edition, The
Dryden Press.,1995.
Wilson, Peter G The Incremental Information Content of The Acrual and
Funds Companents of Earnings
After Controlling For Earnings. The
Accounting Review, vol. LXII. No.2, April 1987.
PengaruhLang1ungDan Tldak LangeungA.rue KH Dan Laba Terhadap
Volume PerdaganganSoham
Pada Emltan DI Bursa Elek Jakarta 111
( Abdul Rohman )