SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut dipegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
® Tujuan Sistem ekonomi
Tujuan sistem ekonomi suatu suatu bangsa atau suatu negara pada umumnya meliputi empat tugas pokok :
- Menentukan apa, berapa banyak dan bagaimana produk-produk dan jasa-jasa yang dibutuhkan akan dihasilkan.
- Mengalokasikan produk nasional bruto (PNB) untuk konsumsi rumah tangga, konsumsi masyarakat, penggantian stok modal, investasi.
- Mendistribusikan pendapatan nasional (PN), diantara anggota masyarakat sebagai upah gaji/gaji, keuntungan perusahaan, bunga dan sewa.
- Memelihara dan meningkatkan hubungan ekonomi dengan luar negeri.
® Secara umum ada tiga macam sistem perekonomian yang dikenal didunia :
- Perekonomian Pasar
- Perekonomian Terencana
- Perekonomian Pasar Campuran
® Perkembangan Sistem Perekonomian Indonesia
- Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru.
Sejak berdirinya Negara Republik Indonesia, banyak sudah tokoh-tokoh Negara pada saat itu telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia.
Sebagai contoh , Bung Hatta sendiri semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar perekonomian Indonesia adalah koperasi, namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi. Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di Negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran. Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya disepakatilah suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi. Meskipun pada awal perkembangannya perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi pancasila, ekonomi demokrasi, dan mungkin campura, namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun 1950-an sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga mewarnai corak perekonomian di tahun 1960-an sampai dengan masa orde baru.
Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang pernah terjadi di Indonesia pada periode tersebut dapat dilihat pada bukti-bukti berikut :
1. Semakin rusaknya sarana-sarana produksi dan komunikasi yang membawa dampak menurunnya nilai ekspor kita.
2. Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk proyek ‘Mercu Suar’.
3. Defisit anggaran Negara yang makin besar dan justru ditutup dengan mencetak uang baru, sehingga inflasi yang tinggi tidak dapat dicegah kembali.
4. Keadaan tersebut masih diperparah dengan laju pertumbuhan penduduk (2,8%) yang lebih besar dari laju pertumbuhan ekonomi saat itu, yakni sebesar 2,2 %.
- Perkembangan sistem ekonomi Indonesia setelah orde baru.
Iklim kebangsaan setelah orde baru menunjukkan suatu kondisi yang sangat mendukung untuk mulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sesungguhnya diinginkan rakyat Indonesia. Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada peroide 1945-1965, semua tokoh negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai wakil rakyat sepakat untuk kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada nilai-nilai yang telah tersirat dalam UUD 1945. Dengan demikian sistem demokrasi ekonomi dan sistem ekonomi pancasila kembali satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua kegiatan ekonomi selanjutnya.
Awal orde baru diwarnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan hampir diseluruh sektor kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitasi ini terutama ditujukan untuk :
• membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa paham dan sistem perekonomian yang lama (liberal/kapitalis dan etatisme/komunis).
• menurunkan mengendalikan laju inflasi yang saat itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.
® Dalam perekonomian Indonesia dikenal tiga pelaku ekonomi pokok,yakni :
- Koperasi
- Sektor swasta
- Sektor Pemerintah
Masing-masing pelaku ekonomi tersebut memiliki prioritas fungsi sebagai berikut :
- Koperasi ==> Pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
- Swasta ==> Pertumbuhan kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
-Pemerintah ==> Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi pemerataan hasil ekonomi pertumbuhan kegiatan ekonomi
Zaman Orde Baru (1966-1998)
Sistem ekonomi yang dianut pada masa ini lebih ke kapitalistik, dimana Indonesia mulai terbuka dengan dunia Internasional. Permasalahan yang timbul dimasa orde baru adalah banyaknya utang luar negeri yang menjadi beban negara, akibat dari ketergantungan negara terhadap modal asing sebagai biaya pembangunan.
Kelebihannya:
a. Investor asing mulai mau menanamkan modalnya di Indonesia
b. Indonesia lebih berkembang dalam hubungan Bilateral dam Multilateral
Kekurangnya:
a. Pembangunan ekonomi sangat tergantung pada utang luar negeri sebagai soko guru.
b. Bertambahnya kesenjangan sosial, karna perbedaan pendapatannya yang tidak merata antara si kaya dan si miskin.
Zaman Orde reformasi (1998-sekarang)
Sistem ekonomi yang dianut pada masa ini adalah kerakyatan Pancasila, tapi lebih condong kearah
kapitalistik, dengan ideologi liberalisme. Permasalahan yang timbul pada masa ini adalah
perdagangan bebas negara ASEAN dan China (ACFTA).
Kelebihannya:
a. Persaingan usaha yang terbuka (bebas)
b. Kerjasama dengan luar negeri makin terbuka
Kelemahannya:
a. Maraknya kenaikan harga pokok, karna factor kesepakatan Multilateral dan kondisi pasar dunia.
b. Adanya kesenjangan social di masyarakat
c. Adanya pemupukan modal dan akumulasi di masyarakat
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar